Final Kepagian!
Itulah kalimat yang pantas untuk disebutkan dalam laga
AC Milan vs
Barcelona di
partai perempat final Liga Champions 2011/2012. Betapa tidak, dua klub
yang sangat diunggulkan untuk meraih trofi Liga Champions musim ini,
harus bertanding terlalu dini di Perempat final demi meraih selembar
tiket ke Semifinal.
Seperti yang kita ketahui bahwa keduanya adalah penguasa Liga Champions
dalam masa sepuluh tahun terakhir, dengan Barcelona meraih tiga gelar
juara dan AC Milan membuntuti di belakangnya berkat raihan 2 gelar dan
satu gelar runner-up.
Statistik Final 10 Tahun terakhir sejak Liga Champions 2001/2002 - 2010/2011.
Final 2011
Barcelona vs Manchester United 3-1
Final 2010 Inter Milan vs Bayern Muenchen 2-0
Final 2009
Barcelona vs Manchester United 2-0
Final 2008 Manchester United vs Chelsea 6-5*
Final 2007
AC Milan vs Liverpool 2-1
Final 2006
Barcelona vs Arsenal 2-1
Final 2005 Liverpool vs
AC Milan 3-2*
Final 2004 Porto vs Monaco 3-0
Final 2003
AC Milan vs Juventus 3-2*
Final 2002 Real Madrid vs Leverkusen 2-1
Prestasi ciamik kedua klub yang juga sebagai juara bertahan di liga
masing-masing, tentunya teramat di tunggu oleh kedua suporter maupun
penggemar sepak bola di seluruh dunia. Apalagi sebelumnya mereka pernah
bertemu di babak penyisihan Grup H dengan keunggulan 3-2 Barcelona saat
bertandang di San Siro, Milan dan imbang 0-0 ketika sebelumnya bermain
di Nou Camp.
Begitu juga dalam statistik keseluruhan di 13 pertandingan antara AC
Milan dengan Barcelona berakhir dengan keunggulan Barcelona yang meraih 5
kemenangan, 4 seri dan sisanya 4 kemenangan untuk AC Milan.
Statistik Rekor pertemuan AC Milan vs Barcelona
- Liga/ Piala Champions
Penyisihan Grup 2011/2012 AC Milan vs Barcelona 2-3
Penyisihan Grup 2011/2012 Barcelona vs AC Milan 2-2
Semifinal 2005/2006 Barcelona vs AC Milan 0-0
Semifinal 2005/2006 AC Milan vs Barcelona 0-1
Penyisihan Grup F 2004/2005 Barcelona vs AC Milan 2-1
Penyisihan Grup F 2004/2005 AC Milan vs Barcelona 1-0
Penyisihan Grup 2000/2001 AC Milan vs Barcelona 3-3
Penyisihan Grup 2000/2001 Barcelona vs AC Milan 0-2
Final 1993/1994 AC Milan vs Barcelona 4-0
Perdelapan Final 1959/1960 Barcelona vs AC Milan 5-1
Perdelapan Final 1959/1960 AC Milan 0-2
- Piala UEFA
Final 1989 AC Milan vs Barcelona 1-0
Final 1989 Barcelona vs AC Milan 1-1
- Total keseluruhan
Barcelona: 13, 5, 4, 4, 19-18, 19
AC Milan: 13, 4, 4, 5, 18-19, 16
Dari data statistik di atas, yang saya ambil berdasarkan rekaman di
situs UEFA.com, terlihat bahwa Barcelona lebih superior dibandingkan
dengan AC Milan. Ditambah lagi di lima pertandingan terakhir, Barcelona
meraih 3 kemenangan sedangkan AC Milan hanya mampu menahan seri dua
kali.
Namun, jangan lupakan salah satu rekor kekalahan yang paling memalukan
dari Barcelona saat di bantai AC Milan 0-4 di partai final Liga
Champions 1994 lalu yang hingga kini tentunya masih membekas di ingatan
Pep Guardiola, yang saat itu masih bermain sebagai gelandang bertahan.
Juga dalam raihan gelar juara di Liga Champions, AC Milan masih unggul
jauh dibandingkan Barcelona berkat torehan 7 piala berbanding 4 piala
dari Barcelona.
Walau dalam susunan pemain AC Milan sedikit merasa inferior dibandingkan
Barcelona yang mempunyai Lionel Messi, pemain terbaik dunia tiga kali
berturu-turut, serta disokong oleh gelandang nomer wahid dunia, Xavi
Hernandez dan dukungan dari Iniesta, Fabregas, Villa serta pemain
lainnya yang bernaluri menyerang. AC Milan sendiri mempunyai kartu truf
untuk bisa mengalahkan Barcelona atau setidaknya bermain maksimal saat
bertanding di kandang mereka San Siro, dengan adanya Ibrahimovic.
Pemain berjuluk Ibrakadabra, yang saat ini masih memuncaki topskor di
Liga Italia seakan menjadi jawaban di kubu AC Milan untuk berduel dengan
Lionel Messi, dari Barcelona. Ibrahimovic yang direkrut Barcelona dari
Inter Milan pada pertengahan tahun 2009 lalu, tentunya merasa sakit hati
karena hanya bertahan satu tahun di Nou Camp akibat ketidak cocokan
dengan sang pelatih Barcelona, Pep Guardiola. Saat Barcelona meraih
gelar juara Liga Spanyol dan Liga Champions tahun 2011 kemarin,
Ibrahimovic pun turut mempersembahkan gelar juara Liga Italia untuk AC
Milan.
Dengan posisinya saat ini sebagai salah satu penyerang terbaik di Eropa,
Ibrahimovic tentunya akan menunjukkan pada fans Barcelona bahwa,
setelah berganti kostum pun ia tetap menunjukkan kemampuan terbaiknya di
AC Milan.
Tetapi dalam undian Liga Champions 2011/2012 ini, tidak melulu berbicara
tentang AC Milan melawan Barcelona, sebab masih banyak klub selain
mereka berdua yang juga berpeluang untuk menjadi nomer satu di partai
final yang akan di selenggarakan di stadion Allianz Arena, Munich,
Jerman.
Allianz Arena yang juga merupakan kandang klub
Bayern Muenchen
tentunya membuat klub berjuluk Hoolywood itu semakin bersemangat untuk
kembali menancapkan kukunya di kasta tertinggi Eropa. Apalagi sejak
juara tahun 2001 lalu hingga saat ini mereka belum pernah lagi menjadi
juara, dan hanya mampu menorehkan prestasi terbaiknya saat tahun 2010
lalu ketika menjadi Runner up akibat kalah oleh Inter Milan. Dengan
agregat kemenangan 7-1 saat menghadapi klub asal Swiss, Basel, Robben
dan kawan-kawan akan lebih terpacu lagi agar dapat berlaga di kandang
mereka saat final nanti. Belum lagi torehan rekor kemenangan yang sangat
fantastis dalam dua laga terakhir di Liga Champions serta Liga Jerman
dengan skor 7-1 saat menghadapi Hoffenheim.
Begitu pun dengan
Chelsea, klub bergelimang
uang yang nasibnya hingga kini di Liga Champions kurang beruntung karena
sepanjang keikutsertaan mereka hanya mampu meraih gelar Runner up saat
kalah melawan Manchester United tahun 2009 lalu. Klub asuhan Roberto Di
Matteo ini berhasil memaksimalkan kesempatan terakhir mereka untuk
merengkuh gelar Liga Champions saat lolos dari lubang jarum dengan
kemenangan 4-1 di kandang sendiri melawan Napoli dan agregat 5-4.
Ambisi Jose Mourinho, pelatih
Real Madrid
untuk menjadikan klub yang diasuhnya sebagai nomor satu di Eropa,
tampaknya akan semakin terbuka lebar saat melihat undian Perempat final.
Menghadapi APOEL Nicosia, sepertinya membuat Ronaldo cs akan melangkah
mudah ke Semifinal untuk menunggu pemenang antara Muenchen vs Merseille.
Apalagi dengan tradisi ciamik Jose Mourinho di tahun keduanya setiap
kali melatih klub yang berujung kesuksesan, saat ia bersama Porto dan
Inter Milan, raihan treble winners (juara Liga Champions, Liga Domestik
dan Piala Domestik). Ditambah dengan materi pemain yang dimilikinya,
dari kiper, bek, gelandang hingga penyerang adalah kumpulan pemain wahid
di Eropa, yang dimotori oleh Cristiano Ronaldo yang sedang panas dalam
mencetak gol ke gawang lawan.
* * *
Lalu, bagaimana dengan klub-klub Perempat Final lainnya?
Tanpa memandang remeh klub Benfica, Merseille dan APOEL, ketiganya dapat
menjadi “kuda hitam” untuk mengganjal perjalanan dari kelima klub elit
Eropa seperti Real Madrid, AC Milan, Barcelona, Bayern Muenchen dan
Chelsea. Apalagi langkah ketiga klub tersebut menuju Perempat final,
sangatlah berkesan dengan APOEL mampu mengalahkan tim sarat pengalaman
Lyon, dengan keuntungan gol tandang secara agregat 1-1. Benfica membuat
impian Zenit St. Petersburg terkubur dengan agregat 5-2, dan yang paling
fenomenal adalah Merseille yang berhasil menghempaskan juara Liga
Champions 2010, Inter Milan dengan agregat 2-2, juga berkat keuntungan
gol tandang.
Meskipun Benfica pernah menjadi juara Liga Champions sebanyak dua kali
(1961 & 1962), dan Merseille satu kali di tahun 1993 dengan
mengalahkan AC Milan 1-0 yang juga tepat di kandang Bayern Muenchen
terdahulu, stadion Olimpiade.
Namun, untuk bisa juara atau minimal melaju ke Semifinal dan Final,
tampaknya akan sulit, walau peluang masih ada dan tidak ada yang tidak
mungkin di panggung Liga Champions. Tetapi Liga Champions sebagai kasta
tertinggi kompetisi klub di Eropa, sangat identik dan sarat dengan
tradisi. Yakni, klub yang berpengalaman lah yang dapat berbuat banyak,
seperti halnya Barcelona dan AC Milan yang begitu mendominasi di dekade
terakhir.
Ya, tradisi yang berlangsung dengan klub yang menjadi juara banyak di
dominasi dari negara Spanyol, Italia, Inggris, Belanda serta Jerman. Dan
saya sendiri menemukan data sejak tahun 1997 lalu, hanya Borussia
Dortmund saja tim kejutan yang berhasil menjadi juara Liga Champions
saat mengalahkan Juventus. Selain itu, tidak ada lagi klub kuda hitam
yang menjadi juara, serta hanya mampu meraih hasil maksimal sebagai
Runner up, seperti terakhir Chelsea (2008), Arsenal (2006), Monaco
(2004), Leverkusen (2002), dan terakhir Valencia (2001 & 2000).
Menarik untuk ditunggu perjalanan kedelapan klub dalam memulai laga
Perempat Final untuk menuju Final yang akan dilangsungkan di stadion
Allianz Arena, 19 Mei mendatang.
Jadwal pertandingan Perdelapan Final, Semifinal dan Final Liga Champions 2011/2012.
- Perempat Final
1. APOEL vs Real Madrid (27 Maret & 4 April)*
2. Merseille vs Bayern Muenchen (28 Maret & 3 April)
3. Benfica vs Chelsea (27 Maret & 4 April)
4. AC Milan vs Barcelona (28 Maret & 3 April)
- Semifinal
A. Pemenang 1 vs Pemenang 2 (17 April & 25 April)
B. Pemenang 3 vs Pemenang 4 (18 April & 24 April)
- Final
Pemenang A vs Pemenang B (19 Mei 2012)
*
Yang disebut terlebih dulu, menjadi tuan rumah di laga pertama.
Sumber:
Bolanews.com,
Uefa.com
Forza Barcelona..........